Corona Varian Delta Plus Terdeteksi di Jambi

oleh -2301 Dilihat
Terinfeksi Corona Varian Delta Plus Sudah Sembuh

Jambi – Lembaga Biologi Molekuler Eijkman menemukan jenis varian baru virus corona di Indonesia yaitu varian Delta Plus.

Eijkman menyebut varian Delta Plus atau B.1.617.2.1 atau AY.1 ditemukan di Jambi dan Mamuju.

“Iya. Kita temukan varian Delta Plus di Jambi dan Mamuju,” kata Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Prof Amin Subandrio melalui sambungan telepon, Rabu (28/7/2021).

Mengutip Reuters, varian Delta Plus adalah sub-garis keturunan dari varian Delta yang pertama kali terdeteksi di India.

Akan tetapi, bedanya pada varian Delta Plus memiliki mutasi protein lonjakan yang disebut K417N yaitu protein yang memungkinkannya menginfeksi sel-sel sehat.

“WHO melacak varian ini sebagai bagian dari varian Delta, seperti yang kami lakukan untuk varian perhatian lainnya dengan mutasi tambahan,” demikian pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kepada Reuters.

Ahli Virologi di India Shahid Jameel mengatakan K417N diketahui mengurangi efektivitas campuran antibodi monoklonal terapeutik.

Pada situs National Geographic, posisi K417 berada dalam wilayah protein lonjakan yang berinteraksi dengan protein reseptor ACE2 dan memungkinkan virus menginfeksi sel—termasuk yang ada di paru-paru, jantung, ginjal, dan usus.

Ketika protein lonjakan bertemu ACE2, protein itu berubah dari keadaan “tertutup” menjadi “terbuka” untuk mengikat reseptor dan menginfeksi sel.

Mutasi K417N juga ditemukan pada varian Beta yang pertama kali teridentifikasi di Afrika Selatan, varian Gamma yang pertama kali teridentifikasi di Brasil dan pada beberapa sampel varian Alpha yang pertama kali di Inggris.

Baca juga:  Tips cara memakai masker yang benar di saat pandemi

Dalam Medical News Today menyebut bahwa Badan pemerintah Inggris atau PHE pada pada 11 Juni menyatakan varian Delta Plus termasuk sebagai “varian perhatian”. Dan pada 22 Juni, otoritas India mengikutinya.

Sejak itu, 11 negara telah melaporkan 197 kasus kolektif Covid-19 yang disebabkan oleh varian Delta Plus SARS-COV-2. Di antaranya Inggris (36), Kanada (1), India (8).

Kemudian Jepang (15), Nepal (3), Polandia (9), Portugal (22) , Rusia (1), Swiss (18), Turki (1), dan Amerika Serikat (83).

Menurut badan pengurutan genom Covid-19 Pemerintah India dalam CNN Health, varian Delta Plus menunjukkan beberapa sifat yang mengkhawatirkan seperti peningkatan penularan, pengikatan yang lebih kuat pada reseptor sel paru-paru, dan potensi pengurangan respons antibodi.

Beberapa ilmuwan juga khawatir bahwa mutasi tersebut, ditambah dengan fitur lain dari varian Delta, dapat membuat varian Delta Plus lebih menular.

Meski begitu, WHO mengatakan, untuk saat ini varian Delta Plus bukan sebagai varian yang umum, saat ini hanya menyumbang sebagian kecil dari urutan Delta.

“Untuk saat ini, varian ini tampaknya tidak umum, saat ini hanya mencakup sebagian kecil dari urutan Delta. Varian Delta dan varian perhatian lainnya yang beredar tetap menjadi risiko kesehatan masyarakat yang lebih tinggi karena telah menunjukkan peningkatan penularan,” kata WHO.

Mutasi ini, bagaimana pun, juga hadir dalam beberapa varian lain, jadi kemungkinan bukan sumber kekhawatiran baru.

Baca juga:  FEG Token, Token Hyper Deflasi, Sahabat Para Gorila

“Delta plus mungkin memiliki sedikit keuntungan dalam menginfeksi dan menyebar di antara orang-orang yang sebelumnya terinfeksi sebelumnya selama pandemi atau yang lemah atau tidak lengkap kekebalan vaksin,” kata ahli virologi Dr. Jeremy Kamil, dari Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Negeri Louisiana pada BBC.

Varian Delta Plus, kata Jeremy, berdasarkan catatannya tidak jauh berbeda dengan varian Delta.

Efektivitas vaksin Saat ini studi berlangsung di global untuk menguji efektivitas vaksin terhadap varian Delta Plus.

Di India, studi untuk menguji efektivitas vaksin terhadap varian Delta Plus juga sedang dilakukan.

Dewan Penelitian Medis India menyatakan bahwa hasilnya akan siap dalam beberapa hari mendatang.

Namun, sejauh ini belum ada tanda-tanda yang jelas dari varian Delta plus yang menginfeksi orang yang telah menerima vaksinasi. Sumber: Kompas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.