Dengan mengetahui seluruh komponen yang disebutkan sebelumnya, kamu sudah siap menghitung nilai BEP bisnis kopimu. Formulasi nilai BEP adalah:
BEP = Setoran Modal Awal/Total Laba bersih Sebelum Bunga dan Pajak
Laba Bersih Sebelum Bunga dan Pajak = Total Pendapatan Bersih – Total Biaya- Biaya
Contoh:
– Bisnis kopi X memprediksi bahwa bisnis kopinya akan mencetak angka pendapatan rata-rata sebesar Rp1.200.000 per hari.
– Jika dihitung, selama satu bulan bisnis kopi X mungkin bisa mencetak angka pendapatan sejumlah Rp1.200.000 x 12 = Rp14.400.000.
– Setelah dihitung-hitung, total Biaya Tetap bisnis kopi X selama satu bulan adalah Rp5.000.000 dan Biaya Variabelnya sejumlah Rp3.500.000.
– Sehingga Total Biaya adalah Rp5.000.000 + Rp3.500.000 = Rp8.500.000. Sedangkan Setoran Modal Awal bisnis kopi X adalah Rp150.000.000
Jika dimasukkan dalam formulasi, maka nilai BEP bisnis kopi X dalam hitungan bulanan adalah:
BEP = Rp150.000.000/(Rp14.400.000 – Rp8.500.000)
BEP = 25,4 bulan
Nah jadi bisnis kopi X baru bisa mencapai titik BEP setelah sekitar 25 bulan. Hal tersebut diikuti dengan asumsi nilai pendapatan dan biaya rata-rata sejumlah yang disebutkan di atas ya!
Oh iya, untuk menghitung BEP terdapat dua hal yang perlu diperhatikan yaitu BEP unit dan BEP penjualan.
BEP unit merupakan jumlah unit produk atau barang yang harus diproduksi agar mendapatkan BEP. BEP penjualan adalah jumlah penjualan yang harus didapatkan agar mendapatkan BEP.
Adapun rumusnya sebagai berikut:
BEP (unit) = FC : (P – VC)
BEP (penjualan) = FC : [1- (VC/P)]
FC = fixed cost atau biaya tetap
VC = biaya variabel per unit
P = harga jual per unit
Kesimpulannya, tiga hal penting yang Anda harus ingat dari artikel ini adalah:
- memiliki patokan untuk mulai menganggarkan dan mempersiapkan business plan coffee shop.
- membantu lebih selektif tentang bisnis yang akan dimulai.
- membantu perencanaan matang karena jika sebuah perusahaan sudah mencapai BEP, maka mudah sekali selanjutnya untuk mengembangkan usaha atau berinvestasi lebih besar lagi.