Penelusuran aliran uang Kementan oleh mantan Menteri Syahrul Yasin Limpo terus berlanjut. Terbaru, dari hasil sidang yang dilaksanakan pada Rabu, 29 Mei 2024, sejumlah dana diketahui mengalir ke seorang pedangdut bernama Nayunda Nabila.
Adapun Nayunda Nabila berstatus sebagai saksi dalam sidang lanjutan kasus gratifikasi dan pemerasan untuk tiga terdakwa, yaitu SYL, Sekjen Kementan nonaktif Kasdi Subagyono, serta Direktur Kementan nonaktif Muhammad Hatta.
Fakta soal aliran dana berbentuk uang dan barang berharga ini satu per satu terungkap berdasarkan bukti percakapan virtual antara SYL dan Nabila. Dalam sidang yang dilaksanakan di pengadilan Tipikor Jakarta Pusat itu, jaksa mengonfirmasi tentang kebenaran terkait pemberian kalung, cincin, hingga cicilan apartemen oleh SYL.
Mulanya Nabila menampik fakta soal pemberian cincin. Namun akhirnya ia mengakui setelah jaksa membacakan isi percakapannya dengan SYL. Jaksa juga mencocokkan nomor ponsel bernama ‘Mrs. Bali’ dengan nomor ponsel Nabila.
“Ini kita ambil dari WA-nya Pak Syahrul Yasin Limpo ya. Di sini catatannya Anda pernah foto, kemudian ditanyain sama Pak Syahrul Yasin Limpo ‘pernah nggak dipakai cincin yang saya kasih’,” ujar jaksa.
“Mohon maaf, Pak, saya lupa,” ujar Nayunda.
“Jadi pernah ada dikasih cincin juga?” tanya jaksa.
“Pernah, Pak, pernah,” ujar Nayunda.
Tidak dalam bentuk uang dan barang, menurut pengakuannya, pedangdut itu sempat menjadi tenaga honorer di Kementan. Meski hanya masuk kerja dua hari dalam setahun, Nayunda mengaku bahwa dirinya terus menerima gaji dari Kementan.
Utang budi kepada keluarga menjadi dalih saat SYL menanggapi kesaksian Nabila. Ia mengaku dekat dengan kedua orang tua biduan itu sejak mereka menjadi tim suksesnya saat menjadi Gubernur Sulawesi Selatan.
Apa saja fakta menarik dalam persidangan itu? Temukan jawabannya dalam Editorial Review di detik Sore edisi 30 Mei 2024.
Selain membahas perkembangan sidang SYL, detikSore hari ini akan mengulas kasus kematian PNS di Sleman Yogyakarta. Berdasarkan temuan Kepolisian, kematian ini dipicu oleh proses perawatan kecantikan illegal. Bagaimana kelanjutan kasusnya? Ikuti laporan Redaktur detikJateng dalam segmen Indonesia Detik Ini.
Sementara itu, Sunsetalk kali ini akan mengajak anda untuk menemukan media terpercaya untuk menyalurkan bantuan kepada insan-insan yang membutuhkan. Apa medianya? Bagaimana sepak terjang Yayasan ini? Temukan jawabannya menjelang matahari terbenam nanti.
Sumber: Detik.com